Kota Semarang
Abad 6 Masehi merupakan awal dari sejarah Kota Semarang, yaitu daerah pesisir yang bernama Bergota sekarang ( dulunya bernama Pragota ) dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram Kuno. Daerah Semarang Bawah dulunya merupakan laut dan gugusan pulau-pulau kecil yang kemudian terjadi pengendapan sehingga membentuk daratan. Pelabuhan dulu terletak di sekitar Pasar Bulu hingga Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada tahun 1435 M.
Pada akhir abad 15 ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak yaitu Sunan Pandanaran 1 untuk menyebarkan agama Islam. Sebagai pendiri desa dan kepada daerah setempat dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya, Semarang dipimpin oleh anak beliau yaitu Pandan Arang II atau Ki Ageng Pandanaran. Ki Ageng Pandanaran membawa kemajuan bagi Semarang, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Pajang. Diputuskan oleh Sultan Hadiwijaya setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga, bahwa tanggal 2 Mei 1547 yang bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai hari jadi Kota Semarang.
Pada tahun 1678, Mataram berjanji memberikan Semarang kepada VOC sebagai bentuk pembayaran hutangnya, terlaksana pada tahun 1705 dan sejak saat itu Semarang menjadi kota milik VOC dan kemudian Pemerintah Hindia-Belanda. Hingga pada akhirnya Hindia-Belanda harus hengkang dan Jepang menguasai daerah Semarang. Tak lama setelah kemerdekan terjadilah peristiwa kepahlawanan dari tanggal 15 Oktober hingga 20 Oktober 1945, dan dikenal sebagai Pertempuran Lima Hari. Peristiwa tersebut masih diperingati hingga kini setiap tanggal 15 Oktober di Tugu Muda Semarang.
Source:
Muljana, Slamet. 2005. Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara. Yogyakarta : LKiS.
#BeraniBerlayar
#HMJSejarah2016
0 komentar:
Posting Komentar